STOP OUTSOURCING
TRANSLATOR English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Jamsostek
Sekretariat : Jl Beringin Lot 270, Muka Kuning, BIP. Batam 29433,E-mail: spnissin@gmail.com

Rabu, 22 April 2009

Peraturan Pencairan Dana Jamsostek

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 1 TAHUN 2009
TENTANG
PERUBAHAN KEENAM ATAS PERATURAN PEMERINTAH
NOMOR 14 TAHUN 1993 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM
JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA


Download Peraturan PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 1 TAHUN 2009

Selengkapnya....

THE NEW RULERS OF THE WORLD A SPECIAL REPORT BY JOHN PILGER

OH INDONESIA KU




PART 2
PART 3
PART 4
PART 5
PART 6
PART 7 Selengkapnya....

Senin, 20 April 2009

Give us our rights!


VHRmedia, Jakarta - Ratusan pekerja PT Toshiba Consumer Products Indonesia (TCPI), Senin (13/4), berunjuk rasa di depan Kedutaan Besar Jepang. Mereka menuntut pemerintah Jepang menekan PT Toshiba agar taat pada perjanjian kerja bersama dan membatalkan rencana menarik investasi dari Indonesia.

Juru bicara para pengunjuk rasa Aghni Dhamayanti mengatakan, manajemen PT Toshiba tidak mematuhi perjanjian kerja bersama (PKB) yang sudah disepakati bersama buruh. Perusahaan secara sepihak menunda kenaikan tunjangan transportasi buruh tahun 2008 dengan alasan kenaikan harga bahan bakar minyak.
Pihak perusahaan kerap melanggar kesepakatan jam kerja dan tidak membayar hak lembur buruh. “Kini kebebasan berserikat buruh diancam. Perusahaan mengancam menarik investasi dari Indonesia,” kata Aghni di sela unjuk rasa.
Menurut Aghni, ancaman tersebut disampaikan manajemen perusahaan melalui memo. Ancaman itu menyebabkan suasana kerja tidak tenang. “Kami minta Kedubes Jepang menekan pihak Toshiba agar mematuhi hasil perjanjian kerja bersama,” katanya.
PT Toshiba Consumer Products Indonesia beroperasi di kawasan Cikarang sejak 1996. Perusahaan elektronik asal Jepang ini mempekerjakan lebih dari 875 buruh. Mulanya hubungan perusahaan dengan buruh harmonis. Kondisi mulai berubah setelah terjadi pergantian kepemimpinan pada Departemen Human Rersources Development (HRD).
Pada Mei 2008 berbagai masalah hubungan industrial mulai muncul tanpa penyelesaian. “Banyak aturan yang dikeluarkan tanpa perundingan dengan para buruh,” kata Aghni Dhamayanti, juru bicara buruh PT Toshiba. (E1)
Selengkapnya....

Minggu, 19 April 2009

PHK- Antara Harapan dan Keputusasaan


Apa itu PHK ?, Banyak orang yang mengharapkannya dan tak sedikit dari mereka juga khawatir dengannya, sebenarnya apa itu PHK.
Secara definisi PHK berarti Pemutusan Hubungan Kerja, secara perhitungan minimal UU berarti pembayaran upah 2 kali masa kerja (n) ditambah satu kali penghargaan, secara hitungan akan menghasilkan nominal yang lumayan apabila dibandingkan penghasilan perbulan yang didapat apalagi pada saat tak ada OT (Over Time),

tetapi perlu diingat setelah pembayaran upah itu apa yang akan di lakukan, atau tepatnya sudahkah ada perencanaan yang tepat untuk pengolahan dana tersebut, jangan sampai kita tertutup oleh nominal yang didapat dan melupakan sebenarnya nominal itu tak lebih dari nilai upah dua belas sampai dua puluh empat upah bulanan tanpa overtime dalam sekali periode pembayaran dan setelah itu tinggal kita yang mengelolanya.
Disinilah seninya PHK banyak orang yang memimpikan dan mengharapkannya tetapi melupakan strategi dari langkah selanjutnya, yang banyak dilakukan bahkan perencanaan untuk membelanjakan nilai nominal tersebut dengan kebutuhan yang sebenarnya tidak dibutuhkan. Kalau boleh dikatakan ini hanyalah sebuah ilusi dari keputus asaan akan pendapatan yang menurun dratis hampir mendekati 40%-50% pendapatan bulanan karena pengurangan bahkan penghapusan OT.
Mari kita lihat beberapa contoh dari karyawan nissin yang sudah di PHK pada periode Februari dan September 2007, sebut saja Mr. S dia begitu berharap PHK dan sampai sampai dia sujud sukur saat ada pengumuman PHK, tetapi apa yang dia rencanakan dengan dana dari pembayaran upah PHK tersebut ?
Rencananya dia ingin beli mobil untuk modal usaha, pulang kejawa, tetapi kenyataanya kebutuhan yang barang mewah yang di penuhi terlebih dahulu baru sisanya untuk modal usaha, hasilnya sampai uang phk habis, Usaha gagal rumah dijual pun masih kurang, tetapi beda dengan Mr.T , perencanaan keuangannya bisa dibilang bagus, kenapa saya bilang bagus ?, saat hari terakhirnya dia ndak kelihatan di line ataupun di kantin ternyata dia menagih piutangnya ke teman-teman yang berhutang padanya.
Dengan bermodalkan uang PHK dan tabungan dia pulang kejawa beli beberapa sapi dan tanah. Informasi Terakhir saat penulis telpon dia jam 6.30 dia baru bangun tidur dan masih dirumah belum dapat pekerjaan lagi, tetapi dia punya pekerjaan untuk orang lain (jadi Juragan). Itu contoh dari karyawan nissin PHK tahap pertama.
Contoh karyawan yang PHK tahap kedua sebut saja Mr. SA bermodalkan uang pesangon PHK dia beli lahan parkir di JOGJA, dikelola beberapa bulan merasa jenuh lahan parkir dipegang saudaranya dia beli mobil seken untuk angkut pasir, jual buah keliling, antar pedagang sayur ke pasar dan pekerjaan lainnya dengan mobil sekennya, ada saja kendala dengan usaha kali ini mobilnya sudah tua dan sering mogok dia berpikir lagi untuk mencoba pekerjaan lain akhirnya diputuskan untuk melanjutkan jualan pulsanya tidak hanya dikios dia keliling jogja, magelang, solo dan sekitarnya dengan jualan aksesoris HP, dan kini dia lagi merintis membuka Cabang agen aksesoris HP dari Jakarta di Jogja, yang penulis salut dengannya saat dia mengatakan “saya tidak akan berkembang kalau hanya jaga parkir, paling pengetahuan saya hanya sekitar pasar itu saja, tetapi dengan berjualan keliling ke solo, magelang dan sekitarnya saya bisa dapat informasi dengan cepat tetang usaha dan isu-isu penting yang lainnya”.
Lainnya lagi Mr. I sebenarnya dia tidak ingin PHK ini salah satu contoh yang tidak siap dengan phk, tetapi karena ketidaktahuan dan kurangnya informasi yang tepat tentang phk dan isu yang berkembang saat itu, antara rasa ingin phk dan takut kalau tidak ikut phk nanti selamanya tidak akan di phk atau phknya lebih kecil dari saat itu. Dia terima phk dengan tanpa kesiapan atau bahkan kesiapan yang dipaksakan untuk siap. Bulan bulan pertama phk mencoba usaha jualan pakaian dari jawa dibatam dengan bekerjasama dengan karyawan nissin juga tapi itu hanya berjalan beberapa bulan, mencoba mencari pekerjaan di tanjung uncang tapi lagi-lagi tidak kerasan Karena terlalu berat katanya, akhirnya pulang kejawa, ada sedikit kendala dengan keluarga, dirumah orangtuanya istrinya tidak kerasan di rumah orang tua istri dianya yang tidak kerasan, akhirnya istrinya dapat pekerjaan di tempat tinggalnya dan dia memutuskan untuk kembali ke Batam, namun lagi-lagi pekerjaan pelabuhan yang dia dapat sebagai seorang helper di batu ampar dan itupun hanya berlangsung beberapa minggu dan kembali pulang ke jawa.
Itulah beberapa contoh karyawan Nissin yang sudah PHK dengan berbagai kondisinya, dari contoh tersebut ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk memutuskan siap atau tidak siap menghadapi phk, yang pertama mempersiapkan mental kita baik secara spikologis maupun pisik jangan sampai kita menjadi setres karena isu PHK, yang kedua cari tahu tentang PHK, apa itu phk , bisa tidak kita menolak phk, adakah jalan keluar selain phk, dari semua pertanyaan tersebut bisa di tanyakan ke pengurus serikat pekerja (di bulletin ini akan dijelaskan pasal-pasal phk)dan keterbukaan dari management untuk memberikan informasi informasi yang tidak meresahkan ataupun ketidak pastian, selain dari pada itu kerjasama management untuk mencari solusi yang tepat untuk menghadapi krisis saat ini seperti konsep costdown jangan sampai menjadi downqualiti atau menurunnya motivasi kerja dari karyawan dan ini bisa berjalan kalau komunikasi antara management dengan karyawan berjalan dengan lancar, bukan hanya beberapa karyawan yang ingin mendapat nilai lebih dimata management mengorbankan karyawan yang lainnya. Yang ketiga mempersiapkan diri dengan merubah atau merencanakan ulang lagi kebutuhan dan belanja keluarga, merencanakan untuk memilah kebutuhan yang penting dan mengurangi kebutuhan-kebutuhan yang tidak terlalu penting, merencanakan ulang dengan pendapatan yang ada lebih baik dari pada mengimpikan uang banyak dari pesangon yang belum pasti, ini akan sedikit mengurangi rasa setres daripada menghitung yang belum ada. Yang keempat mencari alternative usaha sampingan dan menambah kemampuan dan pengetahuan tentang bisnis alternative, merubah sudut pandang dari pegawai/buruh menjadi pemberi pekerjaan atau pengusaha merupakan salah satu alternative wajib yang perlu kita mulai, jangan terlalu memikirkan usaha yang terlalu mewah atau besar dan jangan ada gengsi atau malu untuk memulai bisnis, dan yang kelima untuk perencanaan pasca phk perlu juga menghitung perkiraan pesangon dan perencanaan prosentase pembagiannya, jangan semua uang pesango untuk modal usaha, paling tidak ada 6-10 bulan kedepan untuk kebutuhan hidup, sisanya dibagi menjadi beberapa rencana modal, jangan digunakan hanya untuk satu perencanaan usaha jadi ada cadangan untuk modal usaha alternative kalau usaha yang pertama gagal dan tidak mengambil modal dari uang untuk kebutuhan hidup, dan sambil berusaha mencari pekerjaan lagi kalau masih ingin menjadi pekerja.
Jangan dijadikan kesulitan ekonomi saat ini untuk mengambil keputusan yang salah yang boleh dikatakan keputusan putus asa tanpa perencanaan yang tepat.
Selengkapnya....

Jumat, 03 April 2009

Kamis, 02 April 2009

Kunjungan Mr. President ke PUK PT. NKB



Pada hari Sabtu tanggal 21 Maret 2009 President FSPMI bung Ir. H. Said Iqbal, ME ditengah berbagai macam kesibukannya menyempatkan diri megunjungi kami anggotanya ke PUK PT Nissin Kogyo Batam di Dormitory. Beliau didampingi oleh bung Agus wibowo, bung otong, dan rekan rekan yang lain, terakhir bung anto sujanto juga menyempatkan diri datang meskipun terlambat. Kita berdialog dan banyak mendapatkan ilmu , dorongan semangat, serta motifasi dari beliau. Beliau juga dengan sabar mendengarkan keluh kesah dari anggota. Setelah cukup lama berdialog beliau mohon pamit, dan tidak kita duga sebelumnya ada anggota perempuan yang setengah berteriak berkata " jangan biarkan kita makan mie terus bung". dan bung ikbal pun dengan tangan menggenggam menjawab " kita akan terus berjuang".
Karena dialog yang menarik tersebut pada tanggal 27 maret 2009 salah satu pengurus PUK yaitu bung Hartanto berniat untuk mengundang beliau kerumahnya di perumahan puriagung tanjung piayu untuk kembali mengajak berdialog dengan warga disekitar rumahnya.


Selengkapnya....