STOP OUTSOURCING
TRANSLATOR English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Jamsostek
Sekretariat : Jl Beringin Lot 270, Muka Kuning, BIP. Batam 29433,E-mail: spnissin@gmail.com

Jumat, 26 Desember 2008

Berita dari PUK UNISEM

Jumat, 2008 Desember 26
Berita dari PUK UNISEM
Aksi Heroik Manajer HRD PT Unisem

Salam Solid,

Pada situasi serba krisis ini, PT Unisem adalah salah satu perusahaan yang terkena dampak dari apa yang disebut dengan krisis finansial global. Untuk itu dalam rangka skema penyelamatan roda perusahaan, maka dibuatlah kebijakan untuk me-shutdown perusahaan yang dimulai tanggal 24 Desember sampai 29 Desember 2008.Namun dalam rangka hal tersebut perusahaan meminta karyawannya untuk mau menggunakan hak cutinya untuk suksesnya hal itu. Namun karena banyaknya penolakan karyawan yang di-’amini’ oleh pihak serikat pekerja yang ada, maka perusahaan menerapkan kebijakan berupa beberapa opsi yang dapat dipilih oleh karyawan. Selain tetap menawaqrkan menggunakan hak cutinya karyawan, juga menawarkan ‘advance leave’ atau unpaid bagi karyawan yang tidak mau menggunakan hak cutinya dan yang kontroversi adalah kebijakan mempersilahkan masuk bagi yang juga tidak mau opsi diatas yang mana akan disediakan training oleh pihak perusahaan selama 3 jam bagi karyawan yang pada hari-hari shutdown tersebut harusnya masuk.

Namun melihat progres dari penerapan opsi yang ditawarkan manajemen kepada karyawan tentang masuk walaupun PT sedang shutdown, ada beberapa hal yang harus menjadi catatan menurut saya selaku buruh yang juga bekerja di perusahaan tersebut.

Beberapa hari lalu pada awal karyawan masuk untuk training 3 jam yang dialokasikan perusahaan terutama yang masuk malam (night shift), telah terjadi insiden yang menurut saya sangat memalukan dan seharusnya tidak perlu terjadi. Karyawan yang telah mengikuti sesi training selama 3 jam (selesai sekitar jan satu malam), akhirnya mereka memutuskan untuk pulang. yang menjadi masalah adalah karyawan yang tinggal di luar Dormitory ternyata mereka tidak diantar oleh rental yang disediakan perusahaan sampai depan rumah. Pihak rental beralasan karena kontrak yang mereka punyai hanya menjemput dan mengantarkan karyawan yang tinggal di luar pada titik-titik yang telah ditentukan, yang mana tidak harus sampai mengantar karyawan sampai depan pintu rumah mereka masing-masing.
Namun karyawan yang hendak pulang tersebut merasa keberatan dengan alasan tersebut, dimana semangat mereka untuk tetap masuk kerja demi menunjukkan dukungan moril kepada perusahaan yang memang sedang ‘down’ tidak dibalas dengan penghargaan oleh perusahaan walaupun mungkin dengan sekedar mengantar mereka kembali pulang sampai depan pintu rumahnya masing-masing, mengingat waktu itu adalah tengah malam buta.

Setelah negosiasi cukup lama dan alot, akhirnya perwakilan karyawan meminta kepada pihak rental untuk mengantarkan mereka semuanya ke rumah manager HRD PT Unisem. Hal ini dilakukan untuk meminta pertanggung jawaban perusahaan melalui HRD manager-nya atas nasib mereka. Sesampainya di rumah Manager HRD, mereka meminta kepada beliau untuk mengantarkan mereka semua yang masuk malam tersebut sampai depan pintu rumahnya masing-masing. Dan beliau pun setuju, akhirnya satu demi satu akhirnya karyawan yang ‘terlantar’ itu diantar oleh beliau sendiri dengan mobil pribadinya sampai tujuan masing-masing.

Hal ini seharusnya tidak sampai terjadi andaikata pihak manajemen tidak bersikukuh mempertahankan ‘egonya’ untuk tetap mempersilahkan masuk karyawannya yang tidak mau dipotong cutinya atau bahkan unpaid pada saat memang perusahaan sebenarnya sedang memberlakukan ‘merumahkan’ karyawannya dikarenakan loading material yang memang menurun.

Disisi lain tindakan ‘heroik’ manager HRD PT Unisem tersebut memang patut kita acungi jempol, yang mana pada saat seharusnya beliau bisa menikmati masa ‘cuti’ dan waktu istirahat-nya itu, beliau masih mau mempertanggung jawabkan dampak ‘kebijaksanaannya’ untuk tetap mempersilahkan karyawannya masuk pada saat schedul shutdown perusahaanya.

Namun disisi lain hal ini merupakan kejadian yang ironis, yang seharusnya hal tersebut bisa diatasi jauh-jauh hari sebelumnya oleh pihak manajemen . Hal ini menurut pendapat saya adalah merupakan cerminan kebijakan setengah hati dari manajemen terhadap karyawan dan sikap tidak menghormati semangat rekan-rekan karyawan yang telah rela tetap masuk walaupun perusahaan shutdown demi menjaga semangat kerja, ’sense of crisis’ dalam kebersamaan dalam menghadapi salah satu akibat dari krisis global ini yang sedang menerjang perusahaan yang mereka cintai.

Hal ini menurut saya mementahkan hasil surveinya disnakertarns- Batam beberapa waktu lalu, yang menganggap bahwa PT Unisem masih dijadikan ‘barometer’ bagi perusahaan-perusahaan lain khususnya di Muka Kuning. Kalau tindakan ‘heroik’-nya HRD managernya tersebut dijadikan alasan sebagai ‘barometer’, maka hal itu tentunya tidak relevan dan tidak applicable pada perusahaan lain tentunya.

Mudah-mudahan hal ini bisa menjadi informasi yang bermanfaat khususnya bagi rekan-rekan PUK lain, agar jangan sampai hal tersebut terjadi kembali.

Dankorlap PUK Unisem

Selengkapnya....

Rabu, 24 Desember 2008

Kelabu di Penghujung 2008


Senin 22-12-2008 kembali FSPMI protes keras terhadap penetapan UMK Rp. 1.045.000,- oleh Gubernur. Aksi keprihatinan kembali dilakukan didepan gedung walikota batam dibawah pengawalan yang super ketat dari Polisi dan Satpol PP. Dalam aksi kali ini terasa sekali kepedihan teman - teman buruh, seakan tidak ada lagi yang diharapkan dari pemerintah, dengan penghasilan Rp. 1.045.000,- tidaklah mencukupi untuk memenuhi hidup dikota besar seperti batam ini. Apakah batam menjadi sedemikian kejam??? jawabannya hanya ada dihati teman2 sekalian. Tidak ada teriakan yang menggebu-gebu, hanya rasa prihatin yang mendalam, sebagaimana dengan coretan-coretan yang dibawa dari perwakilan PUK. Apakah kita menyerah? jauh dari pikiran teman2 tentunya.

Kedepan kita harus lebih solid untuk memperjuangkan hak kita, sebagaimana yang telah disampaikan oleh bung anto Ada tujuh point yang akan kita tuntut. FSPMI menolak penetapan ini karena dianggap sangat jauh dari KHL Batam. Jika pemerintah bertahan untuk tidak menaikan UMK, maka sebagai petanggungjawaban, maka harga-harga di pasar harus ditekan agar sesuai dengan UMK.
Dibandingkan UMK tahun sebelumnya, penetapan Gubernur naik sekitar 8,8 persen. Namun, menurut pekerja kenaikan itu menandakan ketidakseriusan pemerintah menyejahterakan buruh.
Berdasarkan survei bersama pemerintah, pengusaha, dan pekerja, biaya Kebutuhan Hidup Layak (KHL) Kota Batam Rp 1,57 juta, atau 68,3 persen dari UMK yang ditetapkan Gubernur.

BURUH MURAH KUALITAS EKSPOR, MAU?:<
Selengkapnya....

Sabtu, 20 Desember 2008

Dukungan Terus Mengalir

Assalamu’alaikum Wr.Wb
Mohon Dukungan dan Do’a untuk rekan-rekan kita yang sedang berjuang masalah UMK ke Kantor Gubernur Tanjung pinang. Dari PUK NKB mengirimkan 4 utusan yang akan menjadi wakil dalam perjuangan ini. Marilah sama-sama kita dukung dan do’akan, perjuangan ini bukan hanya tanggung jawab mereka…..perjuangan ini adalah tanggung jawab kita bersama. Dan Semoga dengan perjuangan ini semua pekerja Batam tanpa terkecuali bisa mendapatkan upah yang sesuai dengan KHL ( Kebutuhan Hidup Layak ). Dan terlampir dukungan dari IMF Jepang, jerman, belanda keGubernur dan Wako mengenai Aksi Demonstrasi menuntut UMK kemaren tgl 11 Des 2008…………………. Jangan biarkan nasib pekerja tertindas tanpa perjuangan. Buruh memang sudah miskin…tetapi jangan sampai kita dipaksa untuk lebih miskin………
Wassalam


Rgds
danu ( Sekretaris FSPMI PUK NKB )

Lampiran
1. Surat dari IMF Jepang ke Gubernur Batam
2. Surat dari IMF Jepang ke Wako
3. Surat dari Jerman
4. Surat dari Belanda

Selengkapnya....

Jumat, 19 Desember 2008

Tuntut UMK


FSPMI Demo di Kantor Gubernur, Minta Ismeth Tolak Rekomendasi UMK Wako Batam

Oleh : Hendrik

TANJUNGPINANG – Tidak terima kebijakan Walikota Batam Ahmad Dahlan yang merekomondasikan penetapan UMK di Kota Batam sebesar Rp 1.040.000, ratusan pekerja yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) menggelar aksi demo di kantor Gubernur Kepri di Tanjungpinang, Jumat (19/12).

Kehadiran ratusan pendemo disambut Kepala Dinas Tenaga Kerja Kepri, Azman Taufik, Kepala Kesbanglinmas Muhammar Nur, Kakan Satpol PP Edi Irawan dan Kapolsek Bukit Bestari. Melalui perwakilan, pekerja langsung diajak melakukan pertemuan guna menerima aspirasi pendemo.

Sebelumnya, dalam orasinya pendemo menyampaikan penilakan rekomondasi yang diajukan Walikota Batam dan meminta Gubernur Kepri untuk tidak menerima rekomondasi tersebut.

Ketua Dewan Pimpinan Wilayah FSPMI, Otong Sutisna dalam penyampaian aspirasinya, menyatakan rekomendasi yang disampaikan Walikota Batam telah melanggar UU no 13/2003 dan Permenaker no 17 tahun 2005. “Dalam UU 13 disebutkan bahwa UMK setidak-tidaknya mendekati KHL. Sedangkan untuk UMK 2009 yang direkomendasikan persentasenya masih jauh dari KHL,” kata Otong.

Otong mendesak pemerintah provinsi agar melakukan kontrol harga pasar yang kian melambung. Sehingga membuat kemampuan buruh membeli kebutuhan sehari-hari semakin sulit. Kebutuhan pokok ini juga berbanding lurus dengan masih mahalnya biaya transportasi yang dikeluarkan oleh buruh selama ini.

Pada kesempatan itu, masa FSPMI juga meminta kepada Gubernur Kepri memperbaiki kinerja bawahannya. Karena mereka menilai, selama ini pemerintah cenderung memanjakan permintaan para pengusaha dan mengabaikan ketentuan yang berlaku.

Pendemo juga menyampaikan, selama ini kinerja aparat pemerintah masih jauh dari yang diharapkan dan sering menimbulkan ekonomi biaya tinggi di perusahaan.

“Kami sering mendengar pengusaha mengeluh hampir 20 persen biaya yang dikeluarkan pengusaha untuk pungutan-pungutan liar. Jika pungutan itu dihilangkan, maka biaya tersebut bisa digunakan untuk mensejahterahkan kami,” kata Otong.

Di sisi lain, Otong juga meminta pemerintah provinsi agar berhenti melakukan eksploitasi kebijakan upah murah dikawasan ekonomi khusus BBK (Batam Bintan Karimun). Karena seharusnya, kawasan ekonomi khusus keistimewaan buruh harus mendapatkan kesehjahteraan, jika dibanding di luar daerah yang bukan kawasan FTZ.

"Jika upah murah ini terus dijalankan, maka kami kaum buruh menolak FTZ dijalankan di Kepri,” tegas Otong lagi.

Menanggapi Pendemo, Kepala Kesbanglinmas Muhammad Nur menyatakan akan menyampaikan aspirasi kaum buruh ini kepada Gubernur Kepri. Nur juga meminta kepada semua pihak yang mengetahui kegiatan pungutan liar untuk melaporkan kepada pemerintah Provinsi Kepri.

“Perlu saya tegaskan, Pemerintah Provinsi Kepri menentang keras pungutan liar. Kalau ada yang mengetahuinya, saya tantang mereka untuk membawa kepada kami dan pasti kami tindak,” ujar Nur.

Selain itu, Nur juga meminta kepada semua pihak untuk sabar menunggu hingga Gubernur menetapkan UMK 2009 nanti. Dan memberi ketenangan untuk melihat secara jernih berbagai aspek persoalan sebelum diputuskan UMK 2009 se Kepri.


Dikutip dari www.batamtoday.com
Selengkapnya....

Kamis, 18 Desember 2008

ILO: Bos Makin Kaya, Pekerja Makin Miskin

JAKARTA, SELASA - Krisis keuangan global saat ini mengakibatkan terjadinya peningkatan secara tajam kesenjangan pendapatan antara kelas eksekutif dan pekerja biasa di kebanyakan negara di dunia.

Fakta tersebut merupakan hasil laporan terbaru International Labour Organization (ILO) bertajuk World of Work Report 2008: Income Inequalities in the Age of Financial Globalization yang dikeluarkan di Jakarta, Selasa (16/12).

"Sejak 1990, diperkirakan dua per tiga negara mengalami peningkatan ketimpangan pendapatan. Pendapatan penduduk kaya meningkat dibanding dengan kelas menengah dan keluarga miskin secara mencolok," kata ekonom dari ILO Dr Ekkehard Ernst.

Ekkehard Ernst mencontohkan, di AS pada 2007 para pemimpin perusahaan (CEO) di 15 perusahaan terbesar menerima pendapatan 520 kali lebih besar dibanding dengan rata-rata pekerja. Kondisi ini meningkat dari 360 kali pada 2003.

Di AS, lanjut dia, mulai dari tahun 2003 sampai 2007 upah manajereksekutif meningkat secara nyata hingga mencapai 45 persen, bila dibandingkan kenaikan upah riil sebesar 15 persen untuk eksekutif menengah dan kurang dari 3 persen untuk pekerja menengah.

"Pola serupa meskipun dengan pendapatan eksekutif yang lebih rendah juga terjadi di Australia, Jerman, Hong Kong, Belanda, dan Afrika Selatan," katanya tanpa menyebutkan data di Indonesia.

Secara umum, ia menguraikan, keuntungan yang diperoleh selama masa ekspansif yang berakhir pada 2007 lebih menguntungkan kelompok berpenghasilan tinggi ketimbang mereka yang berpenghasilan kecil dan menengah.

"Meskipun tingkat kesenjangan pendapatan bermanfaat sebagai upaya pemberian penghargaan dan peningkatan inovasi, perbedaan yang terlalu besar dapat menjadi kontraproduktif dan membahayakan perekonomian,"katanya.

Menurut dia, negara yang mampu mengatasi masalah ketidaksetaraan ini adalah negara yang memiliki karakteristik lembaga tripartit yang relatif kuat, peraturan ketenagakerjaan dan perlindungan sosial yang dirancang dengan baik, serta menghormati hak-hak para pekerja.
XVD
Sumber : Ant
Selengkapnya....

Rabu, 17 Desember 2008

JAS METAL 2

EKSPRESIKAN HAK POLITIK PEKERJA
(Berpolitik Cerdas dan Bertanggungjawab)

Jas Metal Usung Sembilan Caleg

Selasa, 16 Desember 2008

BATAM CENTRE - Untuk memperjuangkan keterwakilan di legislatif, para pekerja yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) mendeklarasikan Jaringan Simpul Pekerja Metal (Jas Metal), di PIH. Jas Metal mengusung sembilan caleg pada 2009 mendatang.

Kesembilan caleg itu berasal dari berbagai partai politik seperti dari PAN, PPP, GOlkar, PDS dan PKS.
“Mereka inilah yang kita sebut paket pekerja. Secara total, kita akan bergerak mendukung caleg-caleg yang kita usung dari FSPMI,” kata Yusuf Norrisaudin, SH selaku Direktur Lembaga Bantuan Hukum dan Advokasi Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (LBH- FSPMI) Kepri yang juga kordinator utama Steering committee Jasmetal yang baru dideklarasikan.

Terbentuknya, Jasmetal ini, sebut Yusuf, dalam rangka mengantisipasi pengatasnamaan pakerja oleh orang per orang. Padahal kepentingan yang diusung oleh orang-orang yang mengatasnamakan pekerja itu hanya untuk diri sendiri saja.

“Sepertinya organisai pekerja menjadi alat atau tunggangan untuk merah kepentingan pribadi. Nah itulah yang tidak kita inginkan. Maka kita memilih caleg-caleg dengan aliansi kepada partai politik untuk menyuarakan aspirasi kita,” kata Yusuf.

Menurut Yusuf, para caleg yang dipilih FSPMI akan membuat perjanjian yang dikuatkan dengan hukum kepada para caleg yang diusung. Dengan harapan dapat memperjuangkan aspirasi pekerja. “Selain kontrak politik, kita juga akan melakukan MoU kepada partai-partai yang aliansi dengan kita untuk mem-PAW atau sejenisnya, jika melanggar kesepakatan,” jelas Yusuf.

Yusuf menegaskan, organisasi Jas Metal bukanlah underbouw dari FSPMI, tetapi merupakan wadah bagi pergerakan politik pekerja yakni aktifis FSPMI. “Karena itu pilihan politik anggota dan aktifis diarahkan oleh Jas Metal,” ujarnya.(sm/ik)

Caleg Parpol No Urut Dapil Lembaga

* Bekti Purnomo PAN 5 IV DPRD Batam
* Agus Sriyono PPP 3 IV DPRD Batam
* Bambang MS PPP 5 IV DPRD Batam
* Wahyu Diansari PPP 3 II DPRD Batam
* Eri Istiawan PPP 4 III DPRD Batam
* Agus Wibowo Golkar 9 IV DPRD Batam
* M. Bernhard S. PDS 4 Batam DPRD Kepri
* Anto Sujanto PPP 3 Batam DPRD Kepri
* Said Iqbal PKS 2 Kepri DPR RI

Dikutip dari milis Fspmi


Selengkapnya....

JAS METAL 1

Buruh menjadi caleg kenapa tidak? sah - sah saja, sudah saatnya buruh untuk berpolitik, tidak cukup untuk selalu turun kejalan dalam menyampaikan aspirasi. Untuk pemilu 2009 kedepan sudah saatnya buruh memiliki wakil di pemerintahan yang benar - benar memperjuangkan nasib buruh. Nantikan caleg-caleg FSPMI BATAM dalam ...................JAS METAL ...................caleg dengan kontrak politik dan telah terbukti memperjuangkan hak - hak kaum buruh diBatam selama ini.


Selengkapnya....

Senin, 08 Desember 2008

STOP !!! JANGAN BIARKAN BURUH SEMAKIN MENDERITA

Galery Aksi anggota PUK NKB di gedung walikota 11Desember 2008, Dalam menuntut kenaikan UMK Kota Batam 2009. Selengkapnya kunjungi link dibawah ini

www.metalguys.co.cc


Selengkapnya....